Pada Tahun 2013 mungkin ini yang akan menjadi pendakian terakhirku digunung yang
berdekatan dengan kota palu karena pada tahun ini pula Saya Akan menyelesaikan
program perkuliahanku dan tentunya Saya akan kembali kekampung halamanku, jadi
sebelum Wisudah dan meninggalkan Kota Palu Saya menyempatkan untuk pergi mendaki Ke
Gunung sidole di Kec. Parimo.
Gunung
Sidole adalah Salah satu gunung yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah yang
memiliki ketinggian 2099 Mdpl, tepatnya Gunung ini terletak diantara Kab.
Donggala dan Kab. Parigi Moutong yang
menjadikan gunung ini memiliki beberapa jalur yang berbeda-beda untuk sampai
kepuncaknya ada yang melakukan pendakian dari Kab. Donggala yaitu dari desa
Wani dan desa Toaya adapula yang mengambil jalur dari Kab. Parimo yaitu melalui
desa maratale, towera dan desa Alo tetapi pada umumnya pendaki lebih sering
melalui jalur yang berada di Desa Alo.
Kami dari WPI-VCC beranggotakan 4 Orang Yaitu Ketum Kami Maulana (Mas), Opank (Vulonji), Ulfa (Katu) dan Saya sendiri Abduh (Jaguar) Berangkat dari Kota Palu menuju Kab. Parimo guna untuk melakukan pendakian di Gunung Sidole tanggal 22 Februari 2013 Pada Hari Jum’at jam 15.00 dengan menggunakan 2 buah kendaraan sepeda motor. Perjalanan dari Kota Palu Menuju tujuan pendakian kita Memakan waktu ± 2 Jam jalurnyapun sangat bagus hanya saja pada musim penghujan jalan di kebunkopi terkadang mengalami longsor sehingga menutupi badan jalan dengan keseluruhan yang membuat perjalanan dapat terhambat. Karena sering singgah diperjalanan Kamipun tiba Di Sekretariat WPA. Virus tepatnya didesa Toga sekitar Jam 17.30, lalu Kami beristirahat sejenak sambil bersilahturahmi dan juga mencari informasi tentang keadaan jalur pendakian. Kebetulan saat itu ada pula Kelompok Pecinta Alam Yang melakukan pendakian digunung tersebut yaitu Mapala Alfakip, KPA. MasterPala, Madani Pelalang Buana, KPA. El-Capitan dan Tentunya WPA. Virus.
Kamipun Memulai Star Pendakian Setelah melewati waktu Sholat Magrib yang awalnya Kami ber-4 dari WPI-VCC bertambah 3 Orang Yaitu Kanda Puyol (MPB), Kanda Ipul (MAPALA ALFAKIP) dan Juga Leader Kami dari WPA. VIRUS kanda Budi. Jalur menuju Desa Alo cukup menanjak dan tidak begitu baik dikarenakan belum dilakukannya pengaspalan jalan menuju desa tersebut, juga saat itu hujan maka akses jalan kedesa tersebut sangat licin dan berbahaya maka kami putuskan untuk berjalan kaki dari Desa Toga yang memakan waku ± 20 Menit. Sesampai didesa Alo kami singgah di pos Kamling desa guna beristirahat sejenak lalu kami melanjutkan perjalanan ke Pos.I Pada Jam 07.00 Malam. Di sepanjang jalan menuju Pos.I banyak terdapat pohon kakao karena lokasinya masih sekitaran kebun masyarakat jalurnyapun masih landai. Setiba di Pos.I ± Satu Jam Perjalanan Kamipun mendirikan tenda, memasak lalu bermalam. Keesokan Harinya setelah berkemas kami melanjutkan perjalanan pada pukul 07.00 Pagi, jalur menuju Pos.II yaitu melewati aliran sungai yang cukup deras dengan bebatuan yang juga cukup licin maka dari itu berhati-hatilah saat melintasi jalur karena jalur ini cukup panjang untuk dilalui ya setidaknya memakan waktu ± 3 Jam Perjalanan untuk sampai ke Pos.II.
Setiba di Pos.II Kami beristirahat sejenak dikarenakan saat itu turun Hujan yang sangat deras. Di Pos ini kami menyempatkan mengisi persediaan air secukupnya untuk perjalanan dikarena disepanjang jalan menuju selter-3 tidak terdapat sumber air, jalurnya mulai menanjak dan cukup panjang. Setelah Hujan agak redah kami melanjutkan perjalanan menuju selter 3, disepanjang jalur menuju selter-3 terdapat pohon damar dan vegetasi rotan yang sangat lebat, disekitar rotan tersebut banyak terdapat kutu babi sehingga diupayakan jangan berlama-lama melalui jalur tersebut dan dikawasan ini juga sudah mulai terdapat beberapa pacet, perjalanan memakan waktu ± 6 Jam. Setiba di selter 3 Kamipun beristirahat sejenak lalu memasak untuk makan siang, populasi pacet di selter ini makin meningkat kemungkin dikarenakan lembabnya lokasinya sehinga memungkinkan daerah ini untuk menjadi habitat pacet tersebut. Dalam perjalanan ke Puncak sidole Kami agak kemalaman sehingga kamipun sampai pada jam 07.00 Malam, dari Pos. III memakan waktu ±3 Jam perjalanan untuk sampai puncak gunung.
Pada waktu itu terjadi kejadian-kejadian mistis, saat Kami hendak mendekati puncak seperti hilangnya jalur yang sebenarnya tidak sampai setengah jam untuk sampai dipuncak, ada yang menghitung Kami kelebihan 1 Orang setiba dipuncak dan juga Sempat saat itu di puncak ada salah satu anggota PA mengalami kerasukan yang berlangsung cukup Lama, ya sudalah tidak perlu saya ceritakan lebih rincinya mengenai kejadian-kejadian mistis ini..hehehehe
Puncak Gunung sidole ini agak landai dan cukup luas sehingga sangat baik untuk mendirikan tenda, terdapat tugu puncak/ Triangulasi, dengan menempuh ±15 Menit Perjalanan dari puncak gunung terdapat sumber air yang cukup baik hanya saja jalurnya tergolong ekstrim apalagi saat hujan, dan juga disebelah barat gunung terdapat puing-puing pesawat. Menurut Sumber (InformsiKotaPalu.com) Puing tersebut adalah puing Pesawat TNI-AU Grumman Albatros yang jatuh pada Hari Minggu siang tanggal 26 Mei Tahun 1974.
Pada keesokan harinya kami menikmati pemandangan alam mulai dari pemandangan kota palu, sunrise hingga pemandangan teluk tomini yang begitu indah. Kami mengabadikan beberapa momen-momen tersbut dan pada jam 10 Pagi Hari Minggu kamipun bergegas untuk turun dari puncak gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar