Desa Tudua terletak di
Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali, walaupun Desa ini tidak begitu
dikenal luas oleh penduduk kabupaten Morowali tetapi tidak diragukan lagi Desa Tudua
adalah salah satu Desa yang memiliki pesona alam yang sangat indah dikabupaten ini. Karena Saya bukanlah seorang yang Jago dalam
menggambar apalagi mahir dalam melukis, maka dari itu Saya akan memberikan
Gambaran/ Lukisan tentang keindahan Alam Desa Tudua melalui Foto dan beberapa
barisan kata-kata yang terkemas menjadi sebuah Artikel. Berikut tempat-tempat Primadona di Desa Tudua
yang memiliki pesona alam yang indah :
1. Benteng Fafontofure
Benteng Fafontofure adalah Benteng kerajaan Bungku, dimana benteng ini terletak di hutan pegunungan antara Desa Tudua dan Desa Bahontobungku. Letaknya sangat strategis karena dari benteng ini jelas terlihat wilayah bungku tengah secara keseluruhan dan juga wilyah bungku Timur. Dilihat dari lokasinya Kemungkinan besar pada zaman kerajaan bungku, benteng ini juga berfungsi sebagai benteng pengintai musuh terutama musuh yang berdatangan dari lautan. Dilihat dari struktur puing-puing benteng, mungkin benteng ini juga masih berhubungan erat dengan benteng fafolobani yang berada di Desa Sakita Kec. Bungku Tengah Kab. Morowali. Walaupun benteng ini sekarang hanya berupa puing-puing bebatuan sisa benteng, tetapi jika Anda berkunjung dibenteng ini Anda akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah Anda bisa melihat Kota Bungku seluruhnya dari kejauhan, melihat pesisir-pesisir pantai/ garis pantai serta melihat keindahan laut bungku dari ketinggian dan jika cuacanya sedang cerah maka akan terlihat Puncak Gunung Tokala.
Gambar 3. Kota Bungku Dilihat
Dari Benteng Fafontofure dan jika Anda Jeli Maka Anda Akan Melihat Landscape
Puncak Gunung Tokala (Perhatikan Foto Diatas).
Benteng Fafontofure ini menjadi wisata primadona bagi masyarat lokal yang pada umumnya pelajar khususnya pramuka dan pecinta alam. Akses jalan untuk menuju benteng ini juga cukup baik karena dapat di tempuh sekitar ±15 Menit atau sekitar ±6 Km dari Kota Bungku dengan menggunakan sepeda motor, dalam perjalanan Anda akan melihat keindahan desa-desa yang umumnya berada dipesisir pantai, titik awal pendakian sebenarnya yaitu berada di Desa Bahontobungku Dusun III Talafeda Terlihat Tugu selamat datang tetapi ada juga jalur untuk menuju Benteng melalui Desa Tudua, disepanjang jalan menuju benteng terdapat perkebunan warga yang umumnya ditanami pohon coklat, pohon cengkeh dan pohon kelapa sebagai sumber penghasilan utama penduduk setempat. Selain panorama alamnya yang indah di lokasi benteng ini juga terdapat flora dan fauna yang juga indah berupa pepohonan yang cukup besar dan lebat pada umumnya pohon Beringin, adapula Bunga Anggrek dan juga burung-burung dengan berbagai jenis seprti Rangkong dan Ada pula burung mirip Cendrawasi dalam bahasa bungku disebut “Singkelere”, serta jika beruntung Anda akan melihat langsung tarsius yang merupakan salah satu fauna endemik sulawesi yang saat ini keberadaannya sudah sangat Langkah dan dikategorikan hewan yang dilindungi.
2. Sungai Tudua
Sungai Tudua Terletak tepat Ditengah-tengah Desa Tudua yang membagi antara RT 1-RT 2 (Bagian Selatan) dan RT 3-4-5-6 (Bagian Utara), sungai ini masih digunakan sebagian masyarakat Desa Tudua untuk mencuci pakaian, mandi dan juga untuk dikonsumsi. Sungai ini sangat dibutuhkan saat musim kemarau, karena disaat musim kemarau melanda wilayah ini maka Air PAM yang digunakan masyarakat Desa Tudua tidak mengalir dengan baik dikarenakan Volume Air di Bahontomatano mulai berkurang dimana Mata Air Bahontomatano sendiri merupakan sumber dari air PAM tersebut. Saat ini disekitaran sungai telah dibuat Tanggul Sederhana yang panjangnya dari Hilir sampai mendekati sumber mata air sungai berfungsi sebagai tempat mencuci masyarakat dan juga sebagai pencegah terjadinya perluasan sungai.
3. Sungai “Bahola”
Sungai yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan ‘Bahola’ yaitu sungai terpanjang yang berada di pegunungan Desa Tudua, tepatnya berada dipegunungan yang memisahkan Desa Tudua dan Desa Sakita, walaupun berada diketinggian tetapi waktu yang ditempuh hanya ±20 menit saja dari Kota Bungku atau hanya ±5 menit dari Desa Tudua. Akses jalan menuju sungai ini terbilang sudah sangat baik dikarenakan telah adanya Jalan Usaha Tani yang dibuat dengan cara Swadaya Masyarakat dengan bantuan dana pemerintah malalui PNPM Mandiri Sejak Tahun 2013 yang membuat jalur menuju sungai amatlah mudah ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Sungai ini mengalir melewati Desa Sakita dan bermuara sampai ke Desa Tofuti/Naka. Mata Airnya keluar dari sela-sela tanah dan bebatuan, kemungkinan besar sumber Air utama Sungai ini adalah Air dari Danau Matano dimana menurut Wikipedia danau ini diketinggian 382 Mdpl tetapi menurut sumber lain (anekawisatanusantara.blogspot.com/2015/05/wisata-danau-matano-luwu-timur.html) ketinggiannya mencapai 600 Mdpl ataupun dari Danau Towuti yang masih menurut Wikipedia berada di ketinggian 293 Mdpl.
Dilihat dari letak geografisnya ke-dua danau ini terletak tepat di atas pegunungan Verbeck yang memisakan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah dimana kedalaman danau mencapai 590 Meter dan 203 Meter. Seperti yang kita ketahui bersama sifat Air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah, nah melihat dari letak, ketinggian dan kedalamannya bukan tidak mungkin Sungai Bahola ini terbentuk dari Danau tersebut yang Airnya keluar dari dalam tanah. Berikut Screenshot letak Geografis Danau Matano dan Danau Towuti yang saya ambil dari pencitraan satelit.
Ok..!!! tidak perlu ditanggapi serius, itu hanyalah pendapat Saya yang tidak masuk akal tapi akal bisa masuk...hahahaha
Air sungai Bahola sangat jernih, disekitar sungai terdapat pepohonan-pepohonan besar yang rindang dan juga bebatuan yang cukup besar maka dari itu Anda perlu berhati-hati memilih tempat untuk di jadikan tempat permandian tetapi semua lokasinya sebenarnya cukup baik untuk di jadikan tempat permandian, Lokasinya sangat Indah dan cocok bagi mereka yang suka mengabadikan gambar. Salah satu tempat yang sering orang-orang datangi di sekitar sungai ini yaitu “Lofi”, begitu penduduk setempat biasa menyebutkannya, berbentuk menyerupai kolam dan terbentuk secara alami, di tempat ini airnya sangat dalam dan agak berwarna biru juga jernih sangat baik untuk dijadikan tempat rekreasi Alam terkusus bagi pegiat alam bebas.
Gambar 12. Salah Satu Kolam Alami Yang Terdapat Di Bahola.
4. Air Terjun Bahontomatano
Berbeda halnya dengan sungai Tudua dan Bahola yang keberadaannya dikenal dan diketahui oleh Masyarakat setempat dan juga Masyarakat dari desa-desa lainnya, Air Terjun ini tdk terlalu terexpos melainkan hanya di ketahui oleh masyarakat setempat saja, sebenarnya letaknya tidak begitu jauh dari Desa Tudua dan bisa ditempuh dengan cara cukup berjalan kaki sambil menikmati keindahan alamnya, yang membuat Air Terjun ini tidak terexpos karena airnya mengalir deras hanya pada waktu-waktu tertentu saja disebabkan saat musim panas airnya tidak terlalu deras mengalir bahkan nyaris kering, tetapi saat musum penghujan airnya mengalir sangat deras dan juga air terjunnya terbentuk sangat indah dengan beberapa tingkatan.
5. Tanjung Binika
Tanjung Binika adalah tanjung yang lokasinya berada diujung bagian utara Desa Tudua dengan posisi menjorok ke laut. Permukaan tanjung ini terdiri dari hamparan bebatuan sedang, terdapat beberapa Pohon Bakau, dan batu gajah yang tersusun rapi berfungsi untuk pemecah ombak agar ombak sampai ke pesisir pantai tidak begitu keras dan tinggi. Pemandangannya juga sangat indah, terlihat pegunungan-pegunungan yang berada disepanjang garis pantai, Pemandangan laut yang indah dan tak jarang terlihat pula nelayan-nelayan tradisional sedang memancing ikan yang membuat suasananya sangat Natural.
6. Pantai Kekea
Pantai Kekea merupakan salah satu tempat faforit keluarga untuk berekreasi saat hari libur, terletak dibagian utara desa Tudua dengan kata lain jika dari Bungku kota berarti letaknya diawal memasuki desa Tudua, disekitar pantai ini terdapat pepohonan yang rindang, hembusan anginnya sangat sejuk, pantai dan lautnya juga bersih. Memang sih pasir dipantai ini agak kurang lebih banyak kerikilnya tetapi kekurangan tersebut tertutupi oleh pemandangannya yang sangat indah dan tentunya masih sangat Alami. Disekitar Pantai Kekea juga terdapat Gazebo/Saung penduduk setempat lebih mengenalnya dengan sebutan “Raha-Raha” dan juga terdapat beberapa Warung yang menyediakan Makanan & Minuman siap saji. Jika ingin bercebur dilautnya juga tak perlu khawatir karena dipantai ini terdapat pula kamar mandi/ Toilet sebagai tempat untuk membilas tubuh dan pakaian dari Air laut.
Seeeekiannn...!!!
Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan Kepada Khalayak Ramai tentang daerah Kabupaten morowali Kecamatan Bungku Tengah Terkhususnya Desa Tudua.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kata-kata dan bahasa yang
tidak baku dalam penulisan ini, untuk itu harap dimaklumi.
YOo00...!!!
Terima kasih...!!!
Salam
Lestari...!!!
Luar biasa membantu info cerita nya teha
BalasHapus