• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori

 on Senin, 29 Februari 2016  


Bagi Teman-Teman yang akan melakukan Traveling menuju kepulauan sombori ada baiknya jika teman-teman menyempatkan diri untuk membaca artikel ini agar situasi medan yang akan di tempuh dapat teman ketahui dengan baik.  Sooooo Please Read..!!!! 

Pada Hari Jum’at tanggal 22 Januari 2016 setelah sholat Jum’at Kami yang Beranggotakan Delapan Orang yaitu Baraq & Aris (KPA. Fafontofure), Kian (KPA. Morake), Sumarlin Linglung (KUMTAPALA), Eko & Mahfud (Free Lance), dan Saya Sendiri Abduh Jaguar (WPI-VCC) memulai perjalanan menuju Sombori.  Berhubung Kami Memang Berasal dari Wilayah Bungku Kab. Morowali sehingga titik star yang kami lalui yaitu dari Bungku Kota, untuk sampai ke Sombori awalnya kita menempuh jalur darat sampai kedesa Tanda Oleo kira-kira memakan waktu ± 1 ½  Jam.  Jalur yang sering digunakan selain dari desa Tanda Oleo yaitu Jalur di Pelabuhan Desa Lafeu.  Sesampai di desa Tanda Oleo Kita Menyempatkan diri bercerita dengan Kades guna mencari informasi tentang siapa yang dapat mengantarkan kita ke Kepulauan Sombori bahkan kita sempat disuguhkan Teh Hangat di kediaman Pak Kades dan juga sambil membeli Solar untuk Bahan bakar, Perlu diketahui harga solar Rp. 10.000 /Botol/Liter untuk saat itu di desa Tanda Oleo, 20 Liter Solar Sudah Cukup Untuk Pergi Pulang (PP).  Setelah Kami menemukan Orang Yang Bersedia mengantarkan ke Sombori (Pak. Kamarudin) Kami bergegas menuju dermaga dan berangkat, biaya yang Kami bayarkan pada Pak. Kamarudin yaitu Rp. 200.000, Biaya transport (PP) Pastinya juga Sih saya kurang tahu karena kami mengenal Pak. Kamarudin Jadi dia hanya meminta biaya seperti itu..Hehehe.  Perlu saya Ingatkan Sebelum menuju Kepulauan Sombori Persiapkan Air tawar secukupnya karena di Kepulauan Tersebut Tidak terdapat Sumber Air Tawar.   

Kami Berangkat Pada Sore Hari yaitu dari Desa Tanda Oleo Kec. Bungku Pesisir Kab. Morowali, Sulawesi Tengah dengan menggunakan transportasi laut berupa Perahu Ketinting.  Sengaja Saya Tidak Mencantumkan waktu pemberangkatan dikarenakan Perbedaan waktu Satu jam antara Kec. Bungku Tengah dengan Kec. Bungku Pesisir-Bungku Selatan.  Kemungkinan Besar dua Kecamatan Tersebut Pengaturan Waktu yang digunakan yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Jadi Sebaiknya jika ingin Melihat waktu sebenarnya lebih baik menggunakan jam Tangan dan tidak baik menggunakan jam Hp terutama Hp Android Karena jamnya dapat beruba-ubah.  Pemandangan dalam perjalanan menuju Kepulauan Sambori sangat indah terlihat pulau salabangka/ Kaleroang, gugusan pulau-pulau yang berupa bebatuan, nelayan yang mencari ikan, burung-burung yang hinggap dipotongan-potongan kayu yang terapung dilautan, pegunungan verbek, dan pemukiman yang berada disekitar pesisir pantai, saat malam hari hanya terlihat cahaya lampu dari masing-masing pulau.  Saat di Perjaalnan Kami Menuju Sombori tiba-tiba Turun hujan Deras dan Angin yang sangat kencang, berhubung hari sudah gelap dan dengan keadaan cuaca yang ekstrem Pak. Kamrudin selaku juru mudi Perahu Ketinting memutuskan untuk singgah didesa Tanona.  Setiba didesa Tanona Kami bermalam di gedung Sekolah Dasar (SD) yang baru didirikan, Masyarakat desa setempat menyambut kami dengan sangat baik, anak muda, Sekdes dan Juga kepala Sekolah SD yang Kami tempati mengizinkan Kami Untuk Beristrahat di Sini bahkan Kepsek Sempat menawarkan untuk Kami menginap dikediamannya.  Waktu yang Kami tempuh dari Desa Tanda Oleo menuju Desa Tanona ± 2 Jam.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 1.  Desa Tanona Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali

Desa Tanona Terletak di Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali Sulawesi Tengah Walaupun Desa ini masuk pada Kec. Menui Kepulauan Tetapi desa ini masih terletak didaratan bukan pulau seperti desa-desa pada umumnya yang berada di Menui Kepulauan bahkan memiliki dataran yang luas yang berarti sumber air tawarnya jelas mudah didapatkan, juga terdapat pula sungai disebelah barat desa.  Jumlah Kepala Keluarga di Desa Tanona Untuk Saat Ini Januari 2016 yaitu 64 KK dengan suku yang bermukim didominasi oleh suku bajo, terdapat pula suku menui, dan juga suku-suku lainnya yang berdatangan.  Pada Umumnya mata pencahrian penduduk setempat yaitu sebagai nelayan, bahkan beberapa Rumah yang berada dipesisir pantai memiliki keramba tempat pemeliharaan berbagai jenis ikan dan Lobster.  Pembangunan desa ini termasuk cukup baik karena terdapat Fasilitas-Fasilitas Desa Seperti Masjid, Jalan Desa yang telah disemen, Dermaga, Kantor desa, juga Bangunan Sekolah Dasar Yang memiliki 4 Kelas, tetapi 2 Kelas Sementara belum digunakan karena baru terselesaikan.  Maka 2 Kelas yang digunakan di beri sekat masing-masing dalam 1 Kelas terdiri dari 3 sekat untuk membagi 1 ruangan menjadi 3 kelas.  Pada keesokan Harinya Kami melanjutkan perjalanan yaitu pada pukul 10.00 Pagi dikarenakan surutnya air laut sehingga memaksa kami berangkat agak kesiangan. 

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 2.  Di Salah Satu Rumah Warga Menunggu Air Pasang Sambil Bersantai, Mancing dan Ngopi.

Perjalanan Laut Dari Desa Tanona Menuju Kepulauan Sombori tepatnya Didesa MboKita Memakan waktu sekitar ± 1 Jam.  Berarti Waktu yang di tempuh dari desa Tanda Oleo menuju Kepulauan Sombori (Desa Mbo Kita) yaitu 3 jam atau paling lama ± 4 Jam, tergantung dari kecepatan transportasi laut yang ditumpangi.  Bagi yang memiliki kebiasaan mabuk laut ya sayang sekali pemandangan perjalanan pasti tentumya tidak akan dinikmati ya seperti yang bung ipul sering katakan “Kamu tidak Adventure”..Hahahahahah, Tetapi bagi Kita Jarak Tidaklah penting Karena semua kelelahan akan terbayarkan setiba di Sombori Island..

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 3.  Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori.

Kepulauan Sombori merupakan salah satu Destinasi wisata Kabupaten Morowali sebagaimana telah ditetapkan sebagai daerah pengembangan Pariwisata oleh Pemerintah Daerah Kab. Morowali.  Pulau ini telah diprkenalkan saat Festival Bajo Pasakayyang pada 21 November 2015 di Pulau Kaleorang, Kab Morowali.  Kepulauan Sombori adalah kawasan konservasi laut yang terdiri dari gugusan pulau yang didominasi bebatuan tertancap dibentangan laut masih sangat Alami, terdapat Pasir Putih, hingga pemandangan bawah lautnya yang sangat indah memang adapula karang yang telah hancur akibat dampak pengeboman yang Telah lama dilakukan tetapi pemerintah telah melarang adanya pengeboman yang dapat merusak ekosisitem laut yang berdampak pada rusaknya karang itu sendiri dan juga pada Biota-biota laut lainnya.  Karena Keindahannya, banyak Orang yang mengatakan Kepulauan sombori adalah Raja Ampat Fersi Morowali.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 4.  Kepulauan Sombori Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali

Seperti yang Saya ungkapkan sebelumnya, perjalanan yang begitu sulit dan menantang akan terbayar setelah masuk dikawasan Kepulauan sombori kita akan disuguhi pemandangan menakjubkan, Tebing bebatuan tinggi mengawal sisi kiri dan kanan, ada pula pulau berupa bebatuan yang berbentuk segitiga yang hanya ditumbuhi pepohonan, Laut yang di luar cukup berombak tiba-tiba hilang di kawasan ini dan menjadi dataran air yang tenang, jernih, Gradasi warna biru tua, hingga hijau muda menandakan kedalaman air, di sebagian pesisir pantai juga terlihat beberapa vegetasi mangrove.  Setelah sampai di Desa Mbokita, Kami Menyempatkan diri berbincang-bincang dengan penduduk desa setempat, berfoto-foto denganan anak-anak suku bajo, juga kami sempat disuguhkan Teh Hangat beserta cemilannya.  Sebenarnya Penduduk telah menunggu Kami Saat hari pemberangkatan yaitu pada jum’at malam, mereka telah membersihkan Kantor desa dan menyiapkan segala kebutuhan untuk bermalam, tetapi kami tak dapat melanjutkan perjalanan kami dikarenakan turunnya badai dalam perjalanan Kami saat itu.  Penduduk desa sangat ramah dan menyambut Kami dengan baik, Sore harinya saya dan sumarlin sempat bermain sepak takrau bersama anak muda desa setempat.  Jika dipikirkan kembali, ini sungguh penyambutan yang cukup istimewah. Hihihihihihi

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 5.  Memasuki Kawasan Kepulauan Sombori.

Desa MboKita terletak di Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali, merupakan salah satu Desa/Pulau utama bersama Pulau Kayangan yang berada di Kepulauan Sombori.  Nama Desa MboKita menurut penduduk setempat Berasal dari nama Seseorang yang pertama kali datang di desa tersebut.  Jumlah Kepala Keluarga didesa ini masih sangat minim yaitu berjumlah ±10 KK mengingat desa ini tergolong pulau kecil, masyarakat yang bermukim adalah suku Bajo tetapi mereka dapat pula berbahasa menui.  Terdapat pula suku bajo yang masih menjadikan perahu sebagai tempat tinggal yang dimana segala sesuatu masih dilakukan di dalam perahu dari memasak, makan dan tidur.  Perahu mereka jadikan sebagai Rumah walaupun ukurannya tidak begitu besar, mereka akan menginjak daratan apabila saat menjual hasil tangkapannya saja dan saat membeli kebutuhan pokok seperti Membeli Beras dll.  

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 6. Desa MboKita Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 7.  Suku Bajo Yang Masih Menjadikan Perahu Sebagai Rumah Mereka.

Pembangunan Desa ini cukup baik seperti halnya desa tanona terdapat Masjid, Jalan Desa yang telah disemen, dermaga, Kantor desa, juga Bangunan Sekolah Dasar.  Seperti halnya desa-desa yang berada dikepulauan matapencahrian penduduknya yaitu sebagai nelayan, harga ikan Sunu dan ikan Kurapu perkilo Rp. 25.000 (Harga Tidak Tetap), dengan uang cukup Rp. 100.000 saja Kita telah Puas menyantap ikan bakar didesa ini.  Beberapa tempat yang Kami Kunjungi diantara lain seperti Gua Berlian, Danau Air Asin atau dalam bahasa inggris disebut “Laguna”, Pulau Kayangan, Juga tempat utama untuk mengambil gambar Kepulauan Sombori secara detail dan tentu saja sangat indah yaitu di Pulau yang terdiri dari bebatuan dan pepohonan yang terletak antara Desa MboKita dan Pulau Kayangan.  Di Pulau kayangan terdapat pula pemukiman penduduk suku bajo, pasirnya juga putih bahkan terdapat pos penjagaan tetapi Pos ini belum digunakan.  Ada beberapa alasan/sebab pulau ini disebut Pulau Kayangan, penduduk setempat ada yang mengatakan karena di Pulau ini memiliki pasir putih yang lebih banyak ketimbang pulau lainnya yang berada di kepulauan Sombori ada pula yang mengatakan karena dipulau ini terdapat banyak ikan-ikan yang dijadikan sumber matapencahrian penduduk.  Mengenai biaya Saya sendiri tidak tahu berapa biaya yang seharusnya dibayarkan Kepada Penduduk yang bersedia mengantarkan wisatawan berputar-putar mengelilingi dan mendatangi tempat-tempat primadona yang berada dikepulauan sombori karena kebetulan Leader Kami wilayah tugasnya di Desa ini, jadi terkhusus untuk Kami Gratistististis...hohohoho


Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 8.  Mulai Mengelilingi Kepulauan Sombori

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 9.  Pintu Masuk Gua Berlian Bersama Masyarakat Desa MboKita.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 10.  Keadaan Dalam Gua Berlian.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 11. Pintu Masuk Lainnya Ke Gua.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 12.  Danau Air Asin (LAGUNA)

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 13.  Pulau Kayangan

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 14.  Keindahan Bawah Laut Kepulauan Sombori.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 15. Inilah Lokasi Utamanya “SOMBORI ISLAND MANTAPPPPPPP”

Sebelum Kembali ke Bungku Kota Kami Bermalam semalam di Kantor Desa MboKita, Penduduk setempat memberikan kami cendra mata berupa Akar Bahar untuk di jadikan Gelang, Kalung, Cincin Dll, Bahkan penduduk setempat ada yang berprofesi sambilannya sebagi pembuat cincin yang terbuat dari sisik penyu yang bermatakan buah akar bahar, cincinnya sangat indah harga percincin dari Rp. 200.000 s/d Rp. 300.000 bahkan mungkin ada yang lebih mahal lagi harganya.

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 16.  Akar Bahar

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 17.  Akar Bahar Yang Telah Dibuat Menjadi Gelang

Sebenarnya masih ada beberapa tempat yang kami belum sempat kunjungi, seperti 4 buah Gua selain Gua Berlian, 4 Buah Danau Air Asin (Laguna).  Namun dikarenakan waktu yang sangat terbatas sebab keesokan harinya yaitu pada hari Minggu Pagi Kami akan memulai perjalanan untuk kembali kedesa Tanda Oleo yang merupakan titik star Kami saat hendak menuju kepulauan sombori. 

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
 Gambar 18.  Kantor Desa MboKita.


Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 19.  Dermaga Desa MboKita.


Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 20.  Bermain Sepak Takrau Bersama Warga Desa MboKita.

Pada hari minggu pukul 07.00 Pagi Kamipun bergegas meninggalkan Desa MboKita Kepulauan Sombori Kec. Menui Kepulauan Kab. Morowali Prov. Sulawesi Tengah...Sungguh Pulau yang indah, bersih pantainya, ngak ada polusi dan polisi (Lirik Lagu)...Hohohohohoho

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori
Gambar 21. Goodbye MboKita Village,,Goodbye Sombori Island..!!!




Saya sadari masih terdapat banyak kata-kata yang sulit untuk dimengerti dan juga sulit dipahami, maklum karena saya seorang yang awam yang hanya berkeinginan untuk menulis, karena menurut Saya menulis sama halnya dengan belajar dan munulis merupakan cara yang tepat untuk berbagi pengalaman..!!!

Trimakasih telah menyempatkan untuk membaca sepenggal kisah perjalanan kami menuju kepulauan sombori...!!!

S A L A M  L E S T A R I....!!!!!

Sumber :   Pengalaman Peribadi *ABDUH - JAGUAR*  “Wahana Petualangan Indonesia – VCC”

Coretan Singkat Perjalanan Menuju Kepulauan Sombori 4.5 5 Abduh Amrin Senin, 29 Februari 2016 Bagi Teman-Teman yang akan melakukan Traveling menuju kepulauan sombori ada baiknya jika teman-teman menyempatkan diri untuk membaca artik...


2 komentar:

Profil Penulis

Foto saya
Dikenal Dengan Nama Rimba "Jaguar" Pembunuh Tanpa Suara
J-Theme